InterSastra X Difalitera

Mulai 2020 InterSastra bermitra dengan Difalitera, sebuah perkumpulan yang memproduksi sastra suara (audiobooks) untuk komunitas difabel, terutama difabel netra. Kerja sama ini ditujukan untuk membuat karya-karya terbitan InterSastra lebih mudah diakses oleh komunitas difabel.

Dalam kerja sama ini, Difalitera akan mengalihmediakan tulisan-tulisan yang sudah diterbitkan oleh InterSastra ke dalam bentuk audio, yang kemudian dapat disimak di situsweb Difalitera.

Penggagas Difalitera, penulis Indah Darmastuti, berkata ia tertarik dengan karya-karya yang dimuat di InterSastra karena bersifat “out of the box” (lain dari yang lain). “Khususnya, aku ingin agar para difabel netra bisa mengembangkan wawasan yang lebih terbuka, khususnya tentang isu gender dan isu-isu yang terpinggirkan lainnya,” kata Indah dalam wawancara singkat di YouTube.

Simaklah karya-karya hasil kerja sama InterSastra dan Difalitera:


Hana Madness

Hana Madness

“Ketika Ibu Datang” karya Dwi Rathi Ramadhany, diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Clarissa Goenawan

Ketika Ibu bilang akan datang lebih cepat dari rencana semula, mendadak aku ingat belum menyikat kamar mandi, belum menyetrika baju, belum melap kaca jendela, belum mengganti sprei, dan belum mencabuti rumput liar di halaman depan.

Dengarkan versi audionya.


Sukutangan

Sukutangan

“Properti Publik dan Puisi-Puisi Lainnya” karya Cyntha Hariadi, diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Dahnia Sarahtika

Kubiarkan stroberi remuk di tanganku daripada lumat di mulutnya. Kami berjalan tak seiringan, bibirnya sekering semen trotoar. Berulang kali ia meraih, ingin memasukkan kepalan tanganku ke mulutnya.

Dengarkan versi audionya.


Hana Madness

Hana Madness

“Darah” karya Utami, diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Zoë McLaughlin

Hari itu adalah hari yang paling membahagiakan dalam dua puluh tiga tahun hidupku. Aku melangsungkan akad nikah pada pagi hari dengan Aldi, pria pilihan ibuku.

Dengarkan versi audionya.


20190814_080720.jpg

“Rika” karya Eve Shi, diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Eve Shi

Agak ironis, terutama bila mengingat yang terjadi sesudahnya, bahwa aku bertemu Rika kali pertama di luar kapel sekolah.

Dengarkan versi audionya.


Dewi Candraningrum

Dewi Candraningrum

“Laut, Ayah, dan Putri” karya Feby Indirani, diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Sebastian Partogi

Aku luas dan tak berbatas. Terbuka dan menerima. Merengkuh seluruh. Ketika tubuh ramping itu menggeliat, meregang dan meronta, kubentangkan pelukanku seluas-luasnya. Aku siap menerima lara, sesal, asa.

Dengarkan versi audionya.


Jayu Juli

Jayu Juli

“Homoctopus” karya Triskaidekaman, diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Ayunda Nurvitasari

Aku tak pernah minta dilahirkan ke dunia sebagai bayi laki-laki dengan dua kaki, satu lengan, dan satu tentakel yang menggantikan sekujur lengan kanan. Namun, begitulah kenyataannya.

Dengarkan versi audionya.


Hana Madness

Hana Madness

“Dalam Tubuhku” karya Indah Darmastuti, diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Zoë McLaughlin

Seorang gadis muda menyadari ia memiliki kekuatan berbagai binatang dalam dirinya. Tapi, apakah itu berarti ia manusia atau binatang? Apa arti menjadi manusia dan binatang?

Dengarkan versi audionya.


Sukutangan

Sukutangan

“Munada” karya Mardian Sagian, diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Liswindo Apendicaesar

Selama lebih dari satu dekade tidak ada bayi laki-laki lahir di Pulau—tak ada yang bisa menjadi penerus Imam. Untuk menghentikan pertumbuhan jumlah anak perempuan, Sang Imam yang sekarang memerintahkan untuk membunuh semua bayi perempuan di Pulau. Seorang perempuan dengan masa lalu pahit diramalkan menyimpan semua benih anak laki-laki di rahimnya.

Dengarkan versi audionya.

Eliza Handayani1 Comment